Minggu, 27 Januari 2008

Pelatihan Jardiknas 2008

Info Pelatihan jardiknas 2007

Info Pelatihan Jardiknas untuk Kepala sekolah, Tenaga pendidik dan Pustakawan
untuk setiap partisipan diwajibkan:
1) gabung di milis: jardiknas@yahoogroups.com
2) ujian kkpi di web: http://kkpi.diknas.go.id/ujian
3) upload portofolio di: pelatihan.diknas.go.id/unggah
4) daftar di web: media.diknas.go.id

Tata cara pendaftaran ujian KKPI
Daftarkan diri Anda melalui situs web "KKPI Ujian Daring" di: http://kkpi.diknas.go.id/ujian
No. ujian terdiri dari 12 digit angka yang terdiri dari 3 digit kode kota/kabupaten peserta (bisa di download di halaman ini) + 9 digit NIP/NUPTK/kode 9 digit yang ada di Schoolmaping (untuk info lebih lanjut bisa ditanyakan penyelenggara pelatihan di tiap Kab/Kota)
1. Masuk pada menu pendaftaran
2. ketik nomor ujian Anda dengan format [kode kab/kota] [NIP/NUPTK] di kolom "No. Ujian". Misal: "204132000815", artinya 204 = kode Kab. Pasir (Kaltim) dan 132000815 = kode NIP/NUPTK.
3. ketik minimal 6 dan maksimal 12 digit sandi di kolom "Password"
4. ketik lagi sandi di kolom "Masukkan password lagi" dengan sandi yang sama dengan sandi yang telah Anda ketik di kolom Password.
5. ketik NPSN sekolah Anda di kolom "NPSN"
6. ketik e-mail Anda di kolom "E-mail"
7. ketik nama lengkap Anda dengan mencantum semua gelar di belakang nama sesuai EYD Bahasa Indonesia. Misal: Drs. H. Gusti Kartanegara, M.Pd, ditulis: "Gusti Kartanegara, Drs., H., M.Pd"
8. klik "Proses" untuk memproses pendaftaran

Tata Nama File dan Tata Arsip
Penulisan dan penempatan portofolio untuk Pelatihan Jardiknas
Berikut 8 kategori PORTOFOLIO produk Pelatihan Jardiknas 2007:

01. E-MAIL:
Dibuat di 'yahoo.co.id' / 'gmail.com' | contoh (jika available/masih tersedia):

a) Kepala Sekolah membuat e-mail sekolah:
[namasekolah]@yahoo.co.id | contoh: smpn3_lubukbasung@... / smpn3_lubukbasung@...

b) Guru/Tata Usaha/Pustakawan membuat e-mail pribadi:
[nama]@yahoo.co.id | contoh: masnawitri@... / masnawitri@...

02. MAILING-LIST:

Semua partisipan wajib bergabung di milis:
jardiknas@yahoogroups.com | cukup kirim e-mail kosong ke: jardiknas-subscribe@yahoogroups.com | persetujuan bergabungnya Anda di milis ini dilakukan oleh Moderator Milis Jardiknas.

03. DOKUMEN MAKALAH (PAPER):

a) Kepala Sekolah:
[kode-kab/kota]_[NPSN]_i-school_[namakepalasekolah].doc/.odt
| contoh: 381_40101497_i-school_daromes.doc |
terbaca: Kab. Sangihe, SMP Katolik St. Agustinus, makalah Sekolah Inovatif karya J. Daromes

b) Guru:
[kode-kab/kota]_[NPSN]_e-learning_[namaguru].doc/.odt
| contoh: 381_40101497_e-learning_pudehokang.doc |
terbaca: Kab. Sangihe, SMP Katolik St. Agustinus, makalah Pembelajaran ......... (diisi nama mata pelajaran) berbasis TIK karya A. Pudehokang

c) Tata Usaha:
[kode-kab/kota]_[NPSN]_e-administration_[namatatausaha].doc/.odt
| contoh: 381_40101497_e-administration_letunggamu.doc |
terbaca: Kab. Sangihe, SMP Katolik St. Agustinus, makalah Administrasi Pendidikan berbasis TIK karya Theresia Letunggamu

d) Pustakawan:
[kode-kab/kota]_[NPSN]_e-library_[namapustakawan].doc/.odt
| contoh: 381_40101497_e-library_lalenoh.doc |
terbaca: Kab. Sangihe, SMP Katolik St. Agustinus, makalah Perpustakaan berbasis TIK karya Alice F. Lalenoh

04. SPREADSHEET:

a) Kepala Sekolah:
[kode-kab/kota]_[NPSN]_apbs_[namakepalasekolah].xls/.ots
| contoh: 083_20221617_apbs_maman.xls |
terbaca: Kota Sukabumi, SMK Taman Siswa, Anggaran Pendapatan Belanja Sekolah (APBS) susunan Maman Surahman

b) Tata Usaha:
[kode-kab/kota]_[NPSN]_dapodik_[namatatausaha].xls/.ots
| contoh: 083_20221617_dapodik_anita.xls |
terbaca: Kota Sukabumi, SMK Taman Siswa, DAPODIK susunan Anita Sanusi

c) Pustakawan:
[kode-kab/kota]_[NPSN]_katalog_[namapustakawan].xls/.ots
| contoh: 083_20221617_katalog_ellis.xls |
terbaca: Kota Sukabumi, SMK Taman Siswa, Daftar Koleksi Perpustakaan (Katalog) susunan Ellis Ratna Komala

05. PRESENTASI:

a) Kepala Sekolah:
[kode-kab/kota]_[NPSN]_profil_[namakepalasekolah].ppt/.odp
| contoh: 171_30300219_profil_anwar.ppt |
terbaca: Kab. Banjar, SMA Muhammadiyah Martapura, presentasi Profil Sekolah karya Anwar

b) Guru:
[kode-kab/kota]_[NPSN]_[matapelajaran]_[namaguru].ppt/.odp
| contoh: 171_30300219_matematika_waliyah.ppt |
terbaca: Kab. Banjar, SMA Muhammadiyah Martapura, presentasi pelajaran Matematika (interaktif) karya Waliyah Sabaryanti

c) Tata Usaha:
[kode-kab/kota]_[NPSN]_album_[namatatausaha].ppt/.odp
| contoh: 171_30300219_album_fathurrahman.ppt |
terbaca: Kab. Banjar, SMA Muhammadiyah Martapura, presentasi Profil Guru dan Karyawan karya Fathurrahman.

06. E-BOOK:

Pustakawan mengubah 4 dokumen dan 3 spredsheet karya diri dan kolega se-unit kerja menjadi PDF, contoh dari SDN Mangkujayan 1 Ponorogo:
140_20510612_i-school_iskak.doc >>
140_20510612_i-school_iskak.pdf
140_20510612_e-learning_lilik.doc >>
140_20510612_e-learning_lilik.pdf
140_20510612_e-administration_dwiwahyu.doc >>
140_20510612_e-administration_dwiwahyu.pdf
140_20510612_e-library_elis.doc >>
140_20510612_e-library_elis.pdf
140_20510612_apbs_iskak.xls >>
140_20510612_apbs_iskak.pdf
140_20510612_dapodik_dwiwahyu.xls >>
140_20510612_dapodik_dwiwahyu.pdf
140_20510612_katalog_elis.xls >>
140_20510612_katalog_elis.pdf

Software PDF Creator untuk mengkonversi DOC dan XLS tersebut dapat diunduh dari web Pelatihan Jardiknas menu Download Materi:
http://pelatihan.diknas.go.id/index.php?option=com_remository&Itemid=51&...

07. DIGITAL STORY TELLING:

Guru mengubah 3 presentasi karya diri dan kolega se-unit kerja menjadi WMV, contoh dari SDN Mangkujayan 1 Ponorogo:
140_20510612_profil_iskak.ppt >>
140_20510612_profil_iskak.wmv
140_20510612_matematika_lilik.ppt >>
140_20510612_matematika_lilik.wmv
140_20510612_album_dwiwahyu.ppt >>
140_20510612_album_dwiwahyu.wmv

melalui tahapan:
a) konversi file dari PPT menjadi slide JPG (save as JPG),
b) transformasi slide dari JPG menjadi movie WMV yang bernarasi dan bermusik latar via aplikasi PhotoStory. Software utama (PhotoStory 3) dan pendukung (DirectX 9+ Media Player 10) dapat diunduh dari Pelatihan Jardiknas menu Download Materi:
http://pelatihan.diknas.go.id/index.php?option=com_remository&Itemid=51&...

Panduan & Tutorial-nya dapat diunduh dari web Media Jardiknas:
http://media.diknas.go.id/documentdetails.php?key=46a730b9dd236b432632

Tips dan Trik membuat digital story telling dengan Photo Story 3 dapat dinikmati video-nya via web Media Jardiknas:
http://media.diknas.go.id/videodetails.php?key=c50f86e15d288b32ab46

08. WEB/BLOG:

Guru membuat web resmi sekolah di 'blogspot.com', 'multiply.com' atau 'wordpress.com', penamaan blogger menggunakan tata nama: [namasekolah].blogspot.com | contoh: smpn1-pontianak.blogspot.com

Panduan membuat Blog bagi Pemula dapat diunduh dari web Media Jardiknas:
http://media.diknas.go.id/documentdetails.php?key=866c91b0c5dd003f641d

Portofolio 03, 04, dan 05 (Dokumen, Spreadsheet, Presentasi) di-upload ke web Pelatihan Jardiknas via:http://pelatihan.diknas.go.id/unggah/

Portofolio 06 dan 07 (e-Book, Digital Story Telling) di-upload ke Media Jardiknas seksi Video dan Dokumen
via:
http://media.diknas.go.id/

Demikian tata nama file dan tata arsip portofolio Pelatihan Jardiknas, mohon dicermati, diseksamai dan jangan segan bertanya kepada Trainer.
Selamat belajar dan berlatih, semoga sukses...

Salam Jardiknas!
Tim Jardiknas
Biro PKLN Depdiknas

(Sumber: diknas)

Rabu, 16 Januari 2008

Pelatihan Jardknas di ICT Center Bandarlampung

Pelatihan pembuatan Digital Story Telling dan web blog, serta pembutan website menggunakan Joomla dilaksanakan di ICT Center Bandarlampung yang terletak di lokasi SMKN 2 Bandarlampung. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 14 Januari sampai dengan 2 Februari 2008. Peserta pelatihan terdiri dari guru-guru se-Bandarlampung.

Jumat, 11 Januari 2008

Peran ”E-Learning” Dalam Pembelajaran


Contoh video


Peran ”E-Learning” Dalam Pembelajaran

Oleh Dr. Hj. R. POPPY YANIAWATI


CUKUP banyak orang tua yang merasa khawatir karena anaknya telah kehilangan motivasi dalam belajarnya. Apalagi pada era globalisasi seperti sekarang ini, jenis permainan yang menarik sangat banyak diproduksi. Sehingga anak kehilangan perhatian pada pelajaran, karena dalam pikirannya masih teringat permainan yang baru selesai dimainkannya.

Jenis permainan yang dimainkan anak-anak pada masa kini sudah sangat modern. Tidak sedikit anak-anak yang masih kecil sudah dapat mengoperasikan alat-alat teknologi canggih, seperti komputer, handphone, dan lain-lain. Bahkan sering terjadi orang tuanya tidak mampu mengoperasi alat tersebut dibandingkan anaknya. Sebenarnya keadaan ini menunjukkan kemajuan anak-anak bangsa kita, hanya tinggal bagaimana kita mengarahkan permainan teknologi tersebut menjadi sesuatu bermanfaat manfaatnya dan berfungsi banyak dalam pendidikan.

Seperti kita ketahui, tren teknologi pada era globalisasi saat ini telah memberikan pengaruh yang signifikan terhadap dunia pendidikan. Model pembelajaran konvensional yang banyak mewarnai pembelajaran di Indonesia, dirasakan masih terdapat kekurangan, baik dalam proses pembelajaran maupun hasil belajarnya. Selain model pembelajaran konvensional masih berpusat pada siswa, juga model pembelajaran ini belum dapat melayani peserta didik sesuai dengan kebutuhan masing-masing, karena proses pembelajarannya yang dilakukan di ruang kelas dalam jangka waktu tertentu.

Model pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi belajar anak dengan memanfaatkan teknologi adalah melalui e-learning (pembelajaran elektronik). E-learning adalah pembelajaran yang relatif baru di Indonesia, oleh karena itu belum begitu banyak dimanfaatkan oleh masyarakat, selain memang membutuhkan infrastruktur yang relatif masih mahal.

Apa itu e-learning?

E-learning (electronic learning) adalah pembelajaran baik secara formal maupun informal yang dilakukan melalui media elektronik, seperti internet, intranet, CD-ROM, video tape, DVD, TV, handphone, PDA, dan lain-lain (Lende, 2004). Akan tetapi, e-learning pembelajaran yang lebih dominan menggunakan internet (berbasis web).

Dengan e-learning, siswa dapat belajar di mana saja dan kapan saja tanpa hadirnya guru di dekat mereka. Misalnya e-learning menggunakan CD-ROM (multimedia), siswa dapat membuka pelajaran tersebut kembali di rumah dan dapat belajar sendiri. Mengapa demikian? Dalam multimedia, pelajaran dapat dipelajari sendiri karena terdapat feedback dan dilengkapi animasi yang cukup menarik. Sehingga siswa akan termotivasi dalam belajarnya karena penyajiannya yang seperti permainan. Selain itu, sesuatu hal yang baru biasanya membuat seseorang lebih tertarik untuk mengetahui dan mencobanya. Apalagi dengan kemajuan teknologi, siswa akan merasa tertantang untuk mampu menggunakannya.

Begitu pula e-learning berbasis web, guru dapat memberikan materi pelajarannya lewat sarana internet yang dapat diakses oleh siswa setiap saat dan di mana saja. Siswa juga tidak perlu harus selalu belajar di kelas untuk mendapatkan informasi mengenai materi yang ingin diperolehnya. Bahkan, siswa dapat mengembangkan proses belajarnya dengan mencari referensi dan informasi dari sumber lain, sehingga wawasan siswa menjadi berkembang.

Kemampuan akses ke internet tidak hanya didasarkan kemampuan memiliki komputer yang dapat memasuki jaringan internet, melainkan juga dibutuhkan keterampilan menjelajah dunia maya tersebut dalam rangka memperoleh informasi yang dibutuhkan. Apabila seseorang tidak memiliki keterampilan menjelajah internet maka ia akan mengeluarkan dana yang cukup besar dan waktu yang lama untuk memperoleh situs informasi yang dibutuhkan. Pada posisi inilah e-learning berfungsi mendekatkan seseorang dengan sumber informasi yang diperlukan.

Setidaknya ada tiga fungsi e-learning terhadap kegiatan pembelajaran di dalam kelas (classroom instruction), yaitu: (1) sebagai tambahan (suplemen) yang sifatnya pilihan (opsional); tidak ada kewajiban bagi peserta didik untuk mengakses materi e-learning. Sekalipun sifatnya opsional, peserta didik yang memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan. (2) pelengkap (complement); materi e-learning diprogramkan untuk menjadi materi reinforcement (pengayaan) atau remedial bagi peserta didik di dalam mengikuti kegiatan pembelajaran konvensional. (3) pengganti (substitusi); e-learning sebagai alternatif model pembelajaran.

Pemanfaatan e-learning berpengaruh terhadap tugas guru dalam proses pembelajaran. Dahulu, proses pembelajaran didominasi oleh peran guru, karena itu disebut the era of teacher. Kini, proses pembelajaran banyak didominasi oleh peran guru dan buku (the era of teacher and book). Di masa mendatang proses pembelajaran akan didominasi oleh peran guru, buku, dan teknologi (the era of teacher, book, and technology).

Kondisi geografis Indonesia yang luas dan terdiri dari beberapa pulau, mengakibatkan terjadinya kesenjangan kesempatan memperoleh pendidikan untuk masyarakat yang ingin belajar. Peran e-learning sangat sesuai dengan kondisi geografis kita seperti ini. Dengan berkembangnya teknologi informasi, kita dapat mengambil manfaat dari teknologi tersebut dalam menciptakan pembelajaran yang berkualitas, efektif, dan efisien.

Dengan kegiatan e-learning terutama melalui internet, dimungkinkan berkembangnya fleksibilitas belajar yang tinggi. Artinya, peserta didik dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang. Peserta didik juga dapat berkomunikasi dengan pendidik setiap saat. Dengan kondisi yang demikian ini, peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran.

Dengan adanya kegiatan e-learning, beberapa manfaat yang diperoleh guru/dosen antara lain adalah bahwa guru/dosen dapat lebih mudah melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang terjadi; mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna peningkatan wawasannya karena waktu luang yang dimiliki relatif lebih banyak.

Walaupun demikian, pemanfaatan internet atau e-learning juga tidak terlepas dari berbagai kekurangan dan berbagai kritik, antara lain: kurangnya interaksi secara psikologis antara guru dan siswa, atau bahkan antarsiswa itu sendiri. Hal ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses pembelajaran. Selain itu, tidak semua tempat tersedia fasilitas internet; kurangnya mereka yang mengetahui dan memiliki keterampilan mengenai komputer dan internet.

Akan tetapi, kita harus berani untuk memulainya, karena setiap perubahan atau inovasi selalu ada kelebihan dan kekurangannya. Banyak pihak yang berpendapat bahwa pembelajaran e-learning sebagai cara belajar baru yang cukup menjanjikan untuk orang belajar sendiri, mandiri, tidak terbatas oleh jarak, ruang, dan waktu. Pelaksanaan pembelajaran ini menuntut profesionalisme yang tinggi dari berbagai pihak penyelenggaranya. Oleh karena itu, perlu dipersiapkan sumber daya manusia, baik penyelenggara maupun instruktur pembelajaran yang mempunyai kemampuan yang cukup memadai.

Agar e-learning ini dapat memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap pembelajaran dengan kondisi masyarakat kita, sebaiknya e-learning ini dilakukan secara bertahap, dari mulai e-learning sebagai suplemen sampai pada e-learning sebagai substitusi. Di Indonesia, memang e-learning baru sesuai sebagai suplemen karena banyak faktor yang berpengaruh, terutama e-learning masih relatif baru. Selain itu, perlu dipikirkan mengenai evaluasi pembelajaran dengan cara e-learning yang dapat mengukur hasil belajar peserta didik dengan baik, walaupun masih terjadi diskusi akademik yang intensif dalam hal evaluasi pembelajaran ini. ***

Penulis, dosen Kopertis Jurusan Pendidikan Matematika FKIP Universitas Pasundan Bandung.

Senin, 07 Januari 2008

Peran ”E-Learning” Dalam Pembelajaran



Contoh upload video


Peran ”E-Learning” Dalam Pembelajaran

Oleh Dr. Hj. R. POPPY YANIAWATI

CUKUP banyak orang tua yang merasa khawatir karena anaknya telah kehilangan motivasi dalam belajarnya. Apalagi pada era globalisasi seperti sekarang ini, jenis permainan yang menarik sangat banyak diproduksi. Sehingga anak kehilangan perhatian pada pelajaran, karena dalam pikirannya masih teringat permainan yang baru selesai dimainkannya.

Jenis permainan yang dimainkan anak-anak pada masa kini sudah sangat modern. Tidak sedikit anak-anak yang masih kecil sudah dapat mengoperasikan alat-alat teknologi canggih, seperti komputer, handphone, dan lain-lain. Bahkan sering terjadi orang tuanya tidak mampu mengoperasi alat tersebut dibandingkan anaknya. Sebenarnya keadaan ini menunjukkan kemajuan anak-anak bangsa kita, hanya tinggal bagaimana kita mengarahkan permainan teknologi tersebut menjadi sesuatu bermanfaat manfaatnya dan berfungsi banyak dalam pendidikan.

Seperti kita ketahui, tren teknologi pada era globalisasi saat ini telah memberikan pengaruh yang signifikan terhadap dunia pendidikan. Model pembelajaran konvensional yang banyak mewarnai pembelajaran di Indonesia, dirasakan masih terdapat kekurangan, baik dalam proses pembelajaran maupun hasil belajarnya. Selain model pembelajaran konvensional masih berpusat pada siswa, juga model pembelajaran ini belum dapat melayani peserta didik sesuai dengan kebutuhan masing-masing, karena proses pembelajarannya yang dilakukan di ruang kelas dalam jangka waktu tertentu.

Model pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi belajar anak dengan memanfaatkan teknologi adalah melalui e-learning (pembelajaran elektronik). E-learning adalah pembelajaran yang relatif baru di Indonesia, oleh karena itu belum begitu banyak dimanfaatkan oleh masyarakat, selain memang membutuhkan infrastruktur yang relatif masih mahal.

Apa itu e-learning?

E-learning (electronic learning) adalah pembelajaran baik secara formal maupun informal yang dilakukan melalui media elektronik, seperti internet, intranet, CD-ROM, video tape, DVD, TV, handphone, PDA, dan lain-lain (Lende, 2004). Akan tetapi, e-learning pembelajaran yang lebih dominan menggunakan internet (berbasis web).

Dengan e-learning, siswa dapat belajar di mana saja dan kapan saja tanpa hadirnya guru di dekat mereka. Misalnya e-learning menggunakan CD-ROM (multimedia), siswa dapat membuka pelajaran tersebut kembali di rumah dan dapat belajar sendiri. Mengapa demikian? Dalam multimedia, pelajaran dapat dipelajari sendiri karena terdapat feedback dan dilengkapi animasi yang cukup menarik. Sehingga siswa akan termotivasi dalam belajarnya karena penyajiannya yang seperti permainan. Selain itu, sesuatu hal yang baru biasanya membuat seseorang lebih tertarik untuk mengetahui dan mencobanya. Apalagi dengan kemajuan teknologi, siswa akan merasa tertantang untuk mampu menggunakannya.

Begitu pula e-learning berbasis web, guru dapat memberikan materi pelajarannya lewat sarana internet yang dapat diakses oleh siswa setiap saat dan di mana saja. Siswa juga tidak perlu harus selalu belajar di kelas untuk mendapatkan informasi mengenai materi yang ingin diperolehnya. Bahkan, siswa dapat mengembangkan proses belajarnya dengan mencari referensi dan informasi dari sumber lain, sehingga wawasan siswa menjadi berkembang.

Kemampuan akses ke internet tidak hanya didasarkan kemampuan memiliki komputer yang dapat memasuki jaringan internet, melainkan juga dibutuhkan keterampilan menjelajah dunia maya tersebut dalam rangka memperoleh informasi yang dibutuhkan. Apabila seseorang tidak memiliki keterampilan menjelajah internet maka ia akan mengeluarkan dana yang cukup besar dan waktu yang lama untuk memperoleh situs informasi yang dibutuhkan. Pada posisi inilah e-learning berfungsi mendekatkan seseorang dengan sumber informasi yang diperlukan.

Setidaknya ada tiga fungsi e-learning terhadap kegiatan pembelajaran di dalam kelas (classroom instruction), yaitu: (1) sebagai tambahan (suplemen) yang sifatnya pilihan (opsional); tidak ada kewajiban bagi peserta didik untuk mengakses materi e-learning. Sekalipun sifatnya opsional, peserta didik yang memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan. (2) pelengkap (complement); materi e-learning diprogramkan untuk menjadi materi reinforcement (pengayaan) atau remedial bagi peserta didik di dalam mengikuti kegiatan pembelajaran konvensional. (3) pengganti (substitusi); e-learning sebagai alternatif model pembelajaran.

Pemanfaatan e-learning berpengaruh terhadap tugas guru dalam proses pembelajaran. Dahulu, proses pembelajaran didominasi oleh peran guru, karena itu disebut the era of teacher. Kini, proses pembelajaran banyak didominasi oleh peran guru dan buku (the era of teacher and book). Di masa mendatang proses pembelajaran akan didominasi oleh peran guru, buku, dan teknologi (the era of teacher, book, and technology).

Kondisi geografis Indonesia yang luas dan terdiri dari beberapa pulau, mengakibatkan terjadinya kesenjangan kesempatan memperoleh pendidikan untuk masyarakat yang ingin belajar. Peran e-learning sangat sesuai dengan kondisi geografis kita seperti ini. Dengan berkembangnya teknologi informasi, kita dapat mengambil manfaat dari teknologi tersebut dalam menciptakan pembelajaran yang berkualitas, efektif, dan efisien.

Dengan kegiatan e-learning terutama melalui internet, dimungkinkan berkembangnya fleksibilitas belajar yang tinggi. Artinya, peserta didik dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang. Peserta didik juga dapat berkomunikasi dengan pendidik setiap saat. Dengan kondisi yang demikian ini, peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran.

Dengan adanya kegiatan e-learning, beberapa manfaat yang diperoleh guru/dosen antara lain adalah bahwa guru/dosen dapat lebih mudah melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang terjadi; mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna peningkatan wawasannya karena waktu luang yang dimiliki relatif lebih banyak.

Walaupun demikian, pemanfaatan internet atau e-learning juga tidak terlepas dari berbagai kekurangan dan berbagai kritik, antara lain: kurangnya interaksi secara psikologis antara guru dan siswa, atau bahkan antarsiswa itu sendiri. Hal ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses pembelajaran. Selain itu, tidak semua tempat tersedia fasilitas internet; kurangnya mereka yang mengetahui dan memiliki keterampilan mengenai komputer dan internet.

Akan tetapi, kita harus berani untuk memulainya, karena setiap perubahan atau inovasi selalu ada kelebihan dan kekurangannya. Banyak pihak yang berpendapat bahwa pembelajaran e-learning sebagai cara belajar baru yang cukup menjanjikan untuk orang belajar sendiri, mandiri, tidak terbatas oleh jarak, ruang, dan waktu. Pelaksanaan pembelajaran ini menuntut profesionalisme yang tinggi dari berbagai pihak penyelenggaranya. Oleh karena itu, perlu dipersiapkan sumber daya manusia, baik penyelenggara maupun instruktur pembelajaran yang mempunyai kemampuan yang cukup memadai.

Agar e-learning ini dapat memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap pembelajaran dengan kondisi masyarakat kita, sebaiknya e-learning ini dilakukan secara bertahap, dari mulai e-learning sebagai suplemen sampai pada e-learning sebagai substitusi. Di Indonesia, memang e-learning baru sesuai sebagai suplemen karena banyak faktor yang berpengaruh, terutama e-learning masih relatif baru. Selain itu, perlu dipikirkan mengenai evaluasi pembelajaran dengan cara e-learning yang dapat mengukur hasil belajar peserta didik dengan baik, walaupun masih terjadi diskusi akademik yang intensif dalam hal evaluasi pembelajaran ini. ***

Penulis, dosen Kopertis Jurusan Pendidikan Matematika FKIP Universitas Pasundan Bandung.

Pembelajaran menggunakan E-Learning


Tentang e-Learning


E-learning adalah sebuah rancangan aplikasi untuk pengelolaan dan pendistribusian materi pendidikan dan latihan melalui berbagai media elektronik, seperti Internet, LAN, WAN, broadband, wireless, dan sebagainya.

E-learning tidak hanya merupakan materi training yang di-online-kan tetapi meliputi proses distribusi informasi, komunikasi, edukasi, pelatihan, dan manajemen pengetahuan.

E-learning merupakan sistem berbasis web (internet) yang memungkinkan informasi dan pengetahuan dapat diakses oleh siapa saja yang berhak serta kapan saja dan dimana saja.

E-learning memberikan perangkat baru untuk memberikan nilai tambah pada berbagai model pendidikan tradisional di kelas, buku pelajaran, CD-ROM, serta pelatihan berbasis komputer lainnya.

E-learning tidak akan menggantikan pertemuan di kelas tetapi meningkatkan dan mengambil manfaat dari materi-materi dan teknologi pengiriman baru untuk mendukung proses belajar mengajar. Dengan e-learning, para siswa akan lebih diberdayakan karena kini proses belajar-mengajar tidak lagi berpusat pada guru tetapi beralih ke siswa. Dengan koneksi ke Internet, seorang siswa punya akses ke berbagai sumber informasi yang tak terbatas. Selain itu, e-learning bersifat individual sehingga siswa yang aktif dan cepat menyerap materi pelatihan akan bisa maju dengan lebih cepat.

MANFAAT:

- Memberikan fasilitas pelatihan yang :
Memungkinkan untuk mengatur jadwal sendiri, bahkandiluar jam kerja
Mengatasi kendala waktu dan jarak (perjalanan)
Memberikan kontrol yang lebih leluasa :
- Memungkinkan untuk mengikuti pelatihan sesuai dengan kecepatan (kemampuan) masing-masing individu sehingga bagi yang mampu menyerap materi pelatihan dengan cepat akan bisa maju dengan lebih cepat
- Memungkinkan untuk memilih berbagai materi dan metoda pelatihan

* Menghemat biaya
- Menghemat biaya dan waktu perjalanan sehingga penggunaan waktu dan biaya akan lebih efektif.

* Lebih efektif
- Memberikan kualitas pelatihan yang sama kepada semua orang dan tidak bergantung kepada kualitas pengajar
- Memungkinkan untuk memberikan pelatihan yang bersifat individu melalui kurikulum yang bersifat personal juga.
- Memungkinkan untuk memperbarui materi pelatihan dengan cepat untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan terbaru Mudah untuk memonitor perkembangan pelatihan setiap orang

Dalam kaitannya dengan proses bisnis, sebenarnya e-learning membekali karyawan dengan pengetahuan dan informasi yang diperlukan dalam meningkatkan kepuasan pelanggan, meningkatkan penjualan dan pendapatan perusahaan, mempercepat adopsi teknologi. Namun e-learning tidak cocok untuk materi pelatihan yang menuntut kehadiran seorang guru/mentor yang umumnya terkait dengan sikap atau perilaku, seperti pengembangan kepribadian, pembangunan motivasi, dll.

Materi e-learning
Materi didalam modul-modul e-learning bersifat dinamis dan bervariasi, termasuk materi pelatihan yang berbasis web, dokumentasi online, presentasi para eksekutif, video, audio, simulasi dan animasi produk.